Selasa, 18 September 2012

anggapan, kenyataan, dan harapan.

hari ini ada duka. mata yang sembab tak urung membangunkan yang telah hilang. beberapa gambar kukumpulkan, mencoba mengingat apa yang pernah terjadi, dan benarkah yang sedang terjadi sekarang. hari ini aku bertanya, apakah kenyataan sepenuhnya adalah yang benar-benar sedang kupandang?

hari ini langit abu-abu, atau memang selalu begitu, hanya kita yang tak pernah tahu? atau tak berusaha cari tahu. mungkin sedang ada pelangi bermain di ujung awan, hanya kita malas memandang ke atas dan sibuk terpuruk sambil memelas.

hari ini secangkir teh itu terasa begitu manis, apakah memang takarannya begitu atau lidahku yang sedang kelu? mungkin ibu sedang melihatku lesu lalu ia menambahkan beberapa sendok gula lagi ke cangkirku. atau mungkin semalam tersengat listrik, sesederhana itu.

hari ini kita tidak tertawa. dan tidak ingin berusaha. ada yang dulu pernah mengajak kita melakukannya. kini telah pergi berkelana, sibuk berlari di surga, mengakhiri pertandingannya. mungkin dia tahu kita berduka. mungkin dia sedang mencari pengganti untuk kembali ke dunia.

harapan itu masih ada.

Selasa, 11 September 2012

lega

ada kelegaan hari ini. dari sebuah senyuman dan pelukan. peluk yang memaafkan. yang menganggap semua adalah pelajaran agar naik kelas dan tetap coba menjadi yang teratas. semuanya datang dari mimpi yang hanya bisa dirasakan hati dan memori. ketika kelegaan itu membuat segalanya terasa bahagia kembali, meskipun itu adalah sebuah elegi.