Jumat, 26 Oktober 2012

proses

ada sebuah langkah pertama yang bercampur rasa dingin di muka dan telapak tangan.

langkah itu berhenti pada sebuah kursi yang menunggu terpanggilnya sebuah nama milik sendiri.

nama tersebut akan diperbincangkan kemudian dipersilahkan untuk memperjelas agar tampak jelas, terang, dan meyakinkan.

perbincangan itu membawa langkah-langkah kaki menuju jabat tangan hangat dan undangan masuk.


di depanmu ada sebuah kotak magis yang menemanimu berpikir keras mengumpulkan bohlam lampu yang masih bagus dan menyala terang -- untuk disiarkan di pelosok negara agar kau dan mereka tetap bernyawa.

ada sebuah tamasya dalam pikiran, dalam perkerabatan, dalam tawa, dalam mencicipi berbagai minuman, dalam hasrat untuk terbang ke atas awan, menjadi yang terdepan, menggapai impian....

ada saatnya meninggalkan dan memaafkan.

ada sebuah langkah terakhir yang bercampur rasa hangat di pipi dan mata yang basah.



gong

apa kabar.


pertanyaan itu bernada akhir di ujungnya. ada nada tenang disana, memenuhi telinga hingga ke kepala. suaranya seperti gong. aku digebuk kencang, sehingga tak satu nafas pun dapat kulayangkan untuk membalas pertanyaan itu. tenaga yang tersisa kuhabiskan untuk menutup telepon seraya mengetik pesan singkat dengan telegram.


nisanku berdebu.