Rabu, 20 Juli 2011

kamu hanya tidak tahu

 bahwa bintang itu biru
bahwa dedaunan merah jambu
bahwa kereta ini menuju Jamaika
bahwa aku tertawa melihat kau menerka-nerka

bahwa merelakan adalah hal paling mudah sedunia
bahwa menangis adalah hal paling membahagiakan selautan
bahwa suara yang tertahan tidak membuatku mati kehabisan napas
bahwa aku telah bahagia bersama bayangan di belakang pintu
bahwa aku sedang sibuk berbohong padamu


kau hanya tidak tahu itu.

Jumat, 15 Juli 2011

apa yang akan terjadi besok??

tidak tahu.

Terserah TUHAN. :)

ibu

apa yang begitu mengingatkanku padamu?

nasi putih yang mengepul dalam mangkok
awan putih di sore hari
selimut persegi panjang berwarna hijau muda-menemaniku tidur sejak bayi

kilat di malam hari
hujan deras
tudung saji yang bolong di sisi kiri

kebaya aneka warna, menggantung di lemari ayah
tas kulit yang berserakan

ibu bukanlah mereka
semakin beranjak dewasa usia saya
melihat ibu bukan seperti di iklan televisi-kurus, rambut panjang, dinamis, nyetirin anaknya ke sekolah

tapi saya memandang ibu
berwarna
dia istimewa tanpa diminta
dan terlihat sempurna dari yang tak dia punya
gumpalan cat minyak terlihat urakan di wajahnya, namun ia tersenyum, bengal

ibuku buat tertawa
ibuku gempal dan bergerak-lompat kesana kemari
ibuku masakannya juara!

KESAYANGANKU IBU.

Senin, 11 Juli 2011

koper

seseorang bertanya dalam tidurku yang panjang. Apa arti koper bagimu?

Koper itu kotak. Keras. Tangguh. Menampung. TEMAN.


Koper itu maskulin. Sanggup bawa tumpukan baju tanpa mengeluh, dengan perut bergelombang dan kencang ke tempat-tempat yang belum pernah kukunjungi, atau yang sering didatangi, karena aku rindu, atau berusaha mengingat kembali.

Koper adalah penjaga mimpi-mimpi dan ekspektasi yang mendorongku untuk melanjutkan perjalanan pencari kebahagiaan. Penolong yang diam.


"Hal apa yang paling kau suka saat bepergian?"
"Mengemasi baju-baju dan menatanya ke dalam koper."

Koper adalah Pergi. Koper adalah membawa keluar. Mengajakku liburan. Kabur dari jalur. Lupa rumah, lupa memori, lupa rutinitas, lupa kamu.

Aku mengerjap-erjapkan mata dan melihat sekeliling. Koper yang seperti ini tidak ada dalam duniamu, dia hanya dalam mimpiku. Mimpi yang mengajakku berjalan-jalan pada dunia tak tergugat. Lalu aku tidur lagi. :)