Selasa, 10 Juli 2012

Jangan Stagnan.

Sebuah masa di mana buku-buku jemari lebih berkerut dari biasanya, di selanya membeku dan tak bisa lagi merapat.
Masa dimana jalan linier itu membosankan sehingga aku duduk di sana sembari melihatmu melambaikan tangan pergi untuk mencari kebenaran.
Masa dimana mata terbelalak karena melihat apa yang seharusnya didengar hati sejak sebelum mengikat janji.
Hidup ini memang tidak pernah stagnan, dan jangan hanya terdiam jika kau dikagetkan. Bangun dan balaslah dengan kejutan. Yang mampu memberi kesan elektris hingga mereka mati terkulai karena nafas perjuangan makin menipis.

Tiketmu menuju Alaska sudah di tangan. Tidak ada yang pernah tahu apa yang akan terjadi besok kecuali Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar