Sabtu, 07 Mei 2011

pernahkah kamu merasa malu pada dirimu sendiri? merasa kamu tidak berharga tidak berdaya? pernahkah kamu ingin mati tapi itu dosa?

aku tidak ingin makan apapun. bukan untuk mati, tapi karena menyesali diri sendiri. tidak pantas makan. tidak pantas bicara. tidak pantas menjadi teman siapapun karena membawa petaka. aku merasa tidak berharga.

mungkin aku menulis tulisan ini sambil menangis, dan lambungku juga turut meringis karena aku meminum jus jeruk dingin dan saus mayo. aku tidak tahu kenapa aku menceritakan ini kepadamu.
yang pasti hari ini ikanku mati. ikan yang aku sayangi. yang paling lucu dari antara yang lain. ia mati dilukai teman-temannya sendiri.

aku menyaksikan proses kematiannya. aku terus menangis. aku bukan Tuhan. aku tidak bisa menghidupkannya kembali. ia berenang ke atas dan tidak mau memandangku. akuarium itu mungkin jadi asin karena bercampur air mata dan ingus dari wajahku. aku memandangnya dengan lemas. aku memberinya makanan. ia tidak menghiraukannya. aku membawanya ke tempat air memburai. ia masih begitu saja.

lalu ia mati.

mati.

mati.


hal yang paling berat ketika kau punya peliharaan adalah saat ia mati di depanmu, meninggalkanmu.


ketika ini hanyalah sebagian kecil dari total kesedihan pada minggu ini yang kupunya, aku tidak tahu harus bercerita pada siapa.
teman-temanku memang selalu menerima, tapi aku tahu sesungguhnya jemu sudah mereka mendengarkan alur cerita yang selalu sama.
aku telah kehilangan beberapa. dan sangat tidak enak rasanya.

sampai sekarang aku tidak bisa tersenyum, tidak bisa marah. ini semua salahku. aku sangat tertekan. mungkin tulisan ini sangat tidak padu karena kepalaku terus berdenyut menolak untuk berpikir. ia hanya ingin berkabung.

aku tidak tahu ingin menulis apalagi untukmu. kumohon mengertilah, aku tidak gila. ini hanya masa abu-abu yang tak tahu sampai kapan menghiasi wajahku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar