Sabtu, 07 Mei 2011

perempuan hitam

aku mengenalnya sudah dalam hitungan tahun. mengenalnya namun tak juga memahaminya. memprediksi emosinya. dia seperti bom waktu yang sulit aku jinakkan-karena aku hanya mahasiswa, bukan badan intelegen.

aku dulunya tahu dia adalah sosok yang tegas namun baik.
lalu dia menyebut dirinya sendiri anjing herder.
dan mantan sipir penjara.
memang hanya candaan, namun memang ini awal petaka.

hanya dia satu-satunya yang dapat membuatku berurai air mata berhari-hari
memikirkannya terus menerus
hanya dia yang menekan rasa kepercayaan diriku hingga kini-aku masih ketakutan

kadang dia baik, kadang dia melucu, tapi jangan harap saat dia marah kau dapat menertawakannya
dia memang menggodamu untuk tertawa, tapi tidak menginginkan untuk tertawa bersamamu

aku mengalami prosesi kehancuran nilai formal dan psikis ketika menghabiskan hampir enam bulan bersamanya
kurasa dia gila-atau mungkin aku yang gila?

karena aku terlalu menyerap kata-katanya
terlalu mengundangnya untuk menghisap kebahagiaanku menjadi
lolongan suram yang tak kunjung hilang

aku tidak tahu bagaimana dia hidup, dan tertawa bersama teman-temannya. aku takut padanya.

dan karena dia, padanan kata-kataku mulai aneh, ingatanku melemah, dan teman-temanku berkurang.

dia.... iblis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar