aku cukup senang kau mengalami ini
sebuah momen dimana kau sudah diijinkan untuk bebas sejenak dari rentetan tanggal mati yang memintamu untuk berkarya...
tapi sejenak itu ternyata cukup panjang, tiga setengah bulan sampai akhirnya memulai kembali tanggalan yang mati
lalu memutar otak membayangkan apa yang harus dilakukan demi menghabiskan seratus hari bebas-bahkan lebih
hari pertama menghabiskan uang
hari kedua memuaskan perut dan menghabiskan uang
hari ketiga pergi ke kota orang dan menghabiskan uang
hari keempat pergi keluar rumah sedikit dan menghabiskan uang
hari berikutnya akan pergi ke pulau orang dan menghabiskan uang
berikutnya juga
menghabiskan uang
menghabiskan uang
menghabiskan uang
uang habis
habis
lalu menangis
entahlah.
kau merasa hari bebasmu justru mengekangmu, untuk menjadi konsumtif dan dungu dari hari ke hari
tiga bulan kemudian, aku yakin, kau pasti lupa caranya menulis
pipimu melebar dan perutmu mengendur
lebih baik mengerjakan karya dalam tanggalan mati
mengasah otakmu yang hampir ungu
berlatih dan menjadi hebat
masihkah kau mampu bertahan?
karena pundi-pundimu tak selamanya menguning
dan timbangan itu tidak terlalu ramah padamu
(namun kudapan di atas meja terlalu menggodamu)
entahlah.
kau pun tidak tahu mengapa memikirkan hal ini
aku pun tidak ingin melihatmu begini
berat.
berlarilah ambil sepeda itu lalu kayuh dengan cepat!
aku tidak tahan menopangmu!
semoga seratus hari ke depan kau tidak lagi ungu, melainkan oranye karena letih berolahraga.
amin!
tertanda,
Boots kesayanganmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar