sasaat itu mati lampu
aku menunggu kembali terang, di pojok pintu
menggenggam rambut yang tengah rontok
dan otak berdegup kencang
aku butuh cahaya
kalau tidak, aku gila
dapatkah aku mencarimu ketika yang kulihat hanyalah hitam pekat
bayanganpun ikut sembunyi
kembali lagi di pojok pintu
sendirian duduk rapat bersama kedua kakiku
menunggu ibu buka pintu
lalu mengangkatku tinggi-tinggi
"Jangan takut, Nak. Kau cuma bermimpi"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar