kepada semester lima,
kau menyumbang banyak cerita.
kami pindah ke tempat belajar baru yang jauh lebih terpencil, dan damai. karenanya, aku sering menumpang naik mobil teman. kami bertambah akrab, sepulang belajar, banyak menghabiskan waktu bersama. awalnya aku menangis karena harus naik lift yang hanya satu banding seribu, tidak ada kantin, tidak ada wi-fi, namun ini memberikan kebahagiaan tersendiri. kebahagiaan karena kesederhanaan, karena saling membutuhkan.
setiap hendak belajar, aku selalu nangkring di depan gang kost atau duduk di pinggiran halte. menghapal plat nomor teman kelas dan menyetopnya dengan gembira -- jika bertemu. jika tidak, aku dibonceng tukang ojek sambil merengut, asikan nebeng tau, pikirku.
semester lima, kau gilaaaaaaa!
aku yang mendoakan liburan dalam mimpi-mimpi burukku |
aku yakin karena tempaanmu selama beberapa bulan ini -- otak kami tidak akan regresif.
semester lima, kau menjadi saksi datangnya afeksi
aku bingung mulai darimana, sebenarnya afeksi itu telah datang sebelum kau bilang halo. tapi ia tumbuh dan bertambah banyak dan memenuhi otakku dan selalu membuatku rindu! aku menyayangi seseorang yang tengah tersenyum di wallpaper laptopku, dan dia juga sangat menyayangiku. dan sekarang aku merindukannya. uh
di saat terakhir kau harus habis, di tengah lautan tawa dan kami lupa kalau kau sedang memanaskan mobil untuk segera pergi mengunjungi angkatan berikutnya, kami tersadar, kau akan segera tiada.
tak henti-hentinya aku mengucapkan ini, i love you adv 2009. di lift, di kelas, di email, di twitter, di dalam hatiku, agar kalian semua tahu, aku menyukai kalian, aku menyukai momen ini, aku menyukai semester lima, yang keras namun mengandung afeksi tinggi. ah aku ingin menangis lagi.
sampai jumpa semester lima. meski kau tidak akan datang lagi, tapi kau bagian dari proses hidupku. tempaan yang berbuah manis. semester lima, kesayanganku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar